Karakteristik senyawa dalam Pembuatan Urea dan Reaksi
Karakteristik senyawa pembuatan Urea
Bahan dasar pembuatan urea adalah amoniak (NH3) dan Karbondioksida (CO2). Karbondioksida dihasilkan dari hasil sampingan dari Unit Amoniak.
Beberapa kegunaan dari urea adalah:
· Pupuk Tanaman
· Bahan dasar Melamine
· Urea Formal Dehyde Consentrate
· Nutrisi untuk binatang mamalia
Beberapa sifat sifat Urea, Amoniak, dan Karbondioksida
1. Sifat-sifat dan kenampakan Urea (NH2CONH2)
Urea berupa kristal berwarna putih, tidak mudah terbakar, menghantarkan listrik dan sifat fisis sebagai berikut:
o Densitas (padat pada suhu 20o C) : 1335 kg/m3
o Titik lebur : 132,6o C
o Spesific heat (lebur) : 126 J/mol/ o C
o Panas peleburan (titik lebur) : 13,6 kJ/mol
o Berat Molekul : 60,056
2. Sifat-sifat Amoniak (NH3)
Dibawah tekanan tertentu amoniak berupa cairan, berbau yang spesifik, uap amoniak lebih ringan dari pada udara, dapat meledak, pada kondisi tertentu bersifat mudah terbakar, larut dalam air dengan reaksi yang eksotermis, dan sifat fisis sebagai berikut:
o Densitas (cair, 20 Kg/cm2 250 C ) : 603 kg/m3
o Titik lebur : -78o C
o Titik didih : -33o C
o Titik bakar : 650o C
o Batas explosive : ( diudara )
Bawah : 15 vol % NH3
Atas : 28 vol % NH3
o Berat molekul : 17,3
3. Sifat-sifat Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah gas yang tidak bewarna, tidak berbau, tidak mudah meledak, dan tidak mudah terbakar, lebih berat dari pada udara dan mempunyai sifat fisis sebagai berikut :
o Densitas ( gas, 1 kg/cm2, 25oC ) : 1800 kg/cm3
o Triple point : 57oC dan 5,1 atm
o Titik kritis : 31o C dan 72,8 atm
o Berat molekul : 44,01
Dasar Reaksi
Reaksi pembuatan urea (NH2CONH2) terdiri atas dua tingkat yaitu reaksi pembentukan Ammonium Karbamat (NH2COONH4) dan reaksi penguraian Ammonium Karbamat menjadi urea dan air. Ammonium Karbamat dibuat dari Amoniak (NH3) dan Karbondioksida (CO2) menurut reaksi sebagai berikut:
2NH3 + CO2 = NH2COONH4 DH298 = -28,5 kkal/mol …..(1)
Reaksi ini merupakan reaksi eksotermis yang berlangsung cepat (mengeluarkan panas dan kesetimbangan karbamat cepat tercapai). Dalam fase cair Ammonium Karbamat akan didehidrasi menjadi Urea dan Air. Reaksi penguraian Ammonium Karbamat bersifat endotermis (membutuhkan panas) dan berlangsung lebih lambat.
H2COONH4 = NH2CONH2 + H2O Delta H298 = 3 – 6 kkal/mol ….(2)
Panas reaksi yang dibutuhkan reaksi (2) dapat dipenuhi dari sebagian panas yang dihasilkan reaksi (1).
Selama pembentukan urea, terjadi reaksi samping yaitu pembentukan Biuret dengan reaksi sebagai berikut :
2NH2CONH2 = NH2CONHCONH2 + NH3 Delta H298= 4.28 kkal/mol …(3)
Reaksi ini berlangsung lambat dan memerlukan panas (endoterm). Dari persamaan reaksi tersebut jelas bahwa Biuret cenderung terjadi pada konsentrasi Urea yang tinggi, konsentrasi NH3 yang rendah, waktu tinggal lama dan suhu tinggi. Biuret tak diinginkan karena merupakan racun bagi tanaman.
mbah inox… aku tak paham pelajaran kimia mu ini… Acid acid
meris said this on March 25, 2009 at 10:32 am |
weleh2, iki pelajaran arek kuliahan.
sing rodo aplicable titik po’o misale
teknologi pembuatan urea spt snam, tec lan sak piturute. kelebiha & kelemahan
calon suaminya fita said this on March 25, 2009 at 1:00 pm |
yah untuk basic sih boleh..tunggu aja perkembangan selanjutnya..
mbahinox said this on March 25, 2009 at 2:26 pm |
ada referensi lain gak??
linda said this on May 4, 2009 at 8:48 pm |
mbah…. nanya cie…. urea terbentuknya pada suhu berapa y….
puz said this on October 12, 2009 at 1:46 pm |
setahu ku sih dalam reaktor max 183 C at 141kg/cm2g dengan umpan reaksi eksothermis dari gas ammonia dan carbondioksid, hasil reaksi carbamat menjadi urea dan air.
mbahinox said this on October 12, 2009 at 6:31 pm |